BAB 1
Bagian 2
~ Perubahan Bentuk Muka Bumi ~
A.
Peubahan Bentuk Permukaan Bumi
Pada dasarnya perubahan bentuk muka bumi disebabkan
oleh dua macam tenaga geologi. Kedua tenaga geologi tersebut adalah sebagai
berikut :
A. Tenaga Endogen : Tenaga yang berasal dari dalam bumi yang memiliki
sifat membangun. Yang termasuk kedalam tenaga ini adalah :
1.
Tektonisme : perubahan letak lapisan kulit bumi yang
disebabkan oleh tenaga endogen dengan arah horizontal dan vertikal.
Menurut kecepatan geraknya dibedakan menjadi dua yaitu epirogenesa yang berarti
perubahan letak lapisan kulit bumi yang gerakannya lambat pada wilayah yang
luas dan orogenesis yang berarti suatu gerakan tenaga endogen yang relatif
cepat dan meliputi wilayah yang relatif sempit.
2.
Vulkanisme
adalah gerakan magma dari dalam bumi yang terdiri dari dua macam yaitu Intrusi
magma atau plutonisme yang berarti aktivitas magma yang tidak sampai ke
permukaan bumi dan Ekstrusi magma yang berarti akivitas magma yang sampai ke
permukaan bumi dan menghasilkan gunung
berapi atau vulkan.
Tenaga tektonik dapat mengakibatkan gejala
vulaknisme. Gejala vulkanisme berhubungan dengan aktivtas keluarnya magma di
gunungapi. Proses keluarnya magma ke permukaan bumi disebut erupsi gunungapi.
Proses vulkanisme terjadi karena adanya magma yang keluar dari zona tumbukan
antarlampang. Beberapa gunugapi ditemukan berada di tengah lempeng yang
disebsbkan oleh tersumbatnya panas di kerak bumi gejala ini disebut titik panas
(hotspot).Para ilmuan menduga aliaran magma mendesak keluar membakar kerak bumi
dan melutus di permukaan.
- Istilah-Istilah
vulkanisme :
1. Vulkanologi : ilmu kebumian
yang memplajari gunungapi
2. Magma : bahan
silikat cair pijar yang terdiri atas bahan padat,cair,dan gas yang terdapat di
lapisan litosfer bumi. Suhu normal magma bersikar 900 C-1200 C.
3. Erupsi : proses
keluarnya magma dari lapisan litosfer sampai ke permukan bumi. Erupsi sebuah
gunungapi dapdt berupa lelehan (efusif) melalui retakan pada lapisan-lapisan
batu. Dan ledakan sumburan (ekaplosif) melalui kepundan atau corong gunung api.
4. Intrusi
magma : proses penerobosan magma melalui retakan-retakan
lapisan batuan, tetapi tidak sampai ke permukaan bumi. Apabila intrusi magma
membeku maka akan terbentuk batuan intrusiva.
5. Lava : magama
yang keluar sampai ke permukaan bumi.
6. Lahar : lava yang
telah bercampur dengan bahan-bahan di permukaan bumu.
7. Eflata /
bahan piroklastik : bahan-bahan yang lepas dari gunungapi ketika
terjadi letusan eksplosif.
8. Kawah : lubang
pada tubuh gunungapi sebagai tempat keluarnya magma. Kawah yang cukup besar
disebut kaldera. Bila kaldera terisi air yang cukup banyak mak akan terbentuk
danau kawah atau danau vulkanik. Kawah dan kaldera yang di Indonesia, antara
lain Kawah Takubanperahu (Jawa Barat), Kawah Gunung Tengger (Jawa Tengah), dan
Kaldera Gunung Batur (Bali).
- Bentuk-Bentuk
Gunung api
Berdasarkan bentuk letusanya, gunung api dapat
dibedakan menjadi tiga bentuk yang berbeda yaitu :
1. Gunungapi
Prisai : Gunungapi perisai berbentuk seperti perisai
(shields) terbentuk oleh letusan yang sangat cair (efusief), yaitu berupa
lelehan lava yang sangat luas dan landai. Ciri gunungapi perisai adalah
lerengnya sangat landai bahkan hampir datar, Contohnya, Gunung Mauna Loa dan
Gunung Mauna Kea di Hawai.
2. Gunungapi Maar :Gunungapi
maar terbentuk dari letusan berupa ledakan (eksplosif) yang dahsyat yang
terjadi sekali, dengan mengeluarkan bahan-bahan berupa eflata. Gunung maar
biasanya punya dapur magma yang dangkal dan magma yang terdiri dari bahan-bahan
padat dan gas yang padat. Contoh gunung maar adalah : Gunung Lamongan (Jawa
Timur), Gunung Pinakate (Meksiko), Gunung Monte Muovo (Italia),
3. Gunung api
Starto : Gunung api starto terbentuk akibat letusan yang
berulang-ulang dan berseling-seling antara bahan padat dan lelahan lava.
Sebagian besar gunung di Indonesia adalah gunung starto seperti :Gunung Semeru,
Gunung Merapi, Gunung Agung, Gunung Kerinci,
- Gejala
Vulkanisme
Gejala Vulakanik ada dua yaitu :
A. Pravulkanik
Pravulkanik adalah tanda-tanda atau gejala di suatu
daerah akan terjadi letusan gunungapi. Tanda-tanda akan terjadinya letusan
gunungapi adalah :
1. Kenaikan suhu udara di sekitar gunungapi drastis
(dari suhu rendah tiba-tiba naik jadi panas)
2. Banyak tumbuhan kering dan hewan turun dari gunung.
3. Meningkatnya bau belerang yang menyengat
B. Pascavulkanik (postvulcanic)
1. Pascavulkanik adalah gejala dimana gunungapi
menampakan aktifitas atau sedang dalam fase istirahat. Gejalanya antara lain :
2. Ditemukannya mata air panas, yang bisa dijadikan
obat kulit, seperti mata air di Banten (Jawa Tangah) dan di Ciatar (Jawa Barat)
3. Ditmuaknya gas gunungapi berupa :
4. Uap air (fumarola)
5. Gas belerang (sulfatar)
6. Gas karbondioksida (mofet)
7. adanya semburan air panas (geyser) yang keluar
darirekahan batuan seperti di Cisolok Sukabumi (Jawa Barat)
:: Gempa Bumi atau seisme adalah getaran kulit bumi
yang disebabkan oleh kekuatan dari dalam bumi. Menurut peristiwa yang
menyebabkannya gempa bumi dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu gempa tektonik yang
disebabkan oleh gerakan tektonik berupa retakan atau patahan, gempa vulkanik
yang disebabkan oleh letusan gunung berapi, dan gempa runtuhan atau terban yang
disebabkan oleh runtuhnya atap gua yang terdapat di dalam litosfer.
B.
Tenaga Eksogen
~ Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar
bumi. Yang termasuk tenaga eksogen adalah sebagai berikut :
Secara umum tenaga eksogen berasal dari 3 sumber,
yaitu:
• Atmosfer, yaitu perubahan suhu dan angin.
• Air yaitu bisa berupa aliran air, siraman hujan,
hempasan gelombang laut, gletser, dan sebagainya.
• Organisme yaitu berupa jasad renik, tumbuh-tumbuhan,
hewan, dan manusia.
Di permukaan laut, bagian litosfer yang muncul akan
mengalami penggerusan oleh tenaga eksogen yaitu dengan jalan pelapukan,
pengikisan dan pengangkutan, serta sedimentasi. Misalnya di permukaan laut
muncul bukit hasil aktivitas tektonisme atau vulkanisme. Mula-mula bukit
dihancurkannya melalui tenaga pelapukan, kemudian puing-puing yang telah hancur
diangkut oleh tenaga air, angin, gletser atau dengan hanya grafitasi bumi.
Hasil pengangkutan itu kemudian diendapkan, ditimbun di bagian lain yang
akhirnya membentuk timbunan atau hamparan bantuan hancur dari yang kasar sampai
yang halus.
Contoh lain dari tenaga eksogen adalah pengikisan
pantai. Setiap saat air laut menerjang pantai yang akibatnya tanah dan
batuannya terkikis dan terbawa oleh air. Tanah dan batuan yang dibawa air
tersebut kemudian diendapkan dan menyebabkan pantai menjadi dangkal. Di daerah
pegunungan bisa juga ditemukan sebuah bukit batu yang kian hari semakin kecil
akibat tiupan angin1. Pelapukan.
Pelpukan merupakan tenaga perombak (pengkikisan) oleh
media penghancur. Proses pelapukan dapat dikatakan sebagai proses penghancuran
massa batuan melalui media penghancuran, berupa:
-
Sinar matahari
-
Air
-
Gletser
-
Reaksi kimiawi
-
Kegiatan makhluk hidup (organisme)
1.
Pelapukan
Peroses pelapukan terbagi jadi tiga, yaitu :
a. Pelapukan Mekanik
Pelapukan mekanik (fisik) adalah proses pengkikisan
dan penghancuran bongkahan batu jadi bongkahan yang lebih kecil,tetapi tidak
mengubah unsur kimianya. Proses ini disebabkan oleh sinar matahari, perubahan
suhu tiba-tiba, dan pembekuan air pada celha batu
b.
Pelapukan Kimiawi
Pelapukan adalah penghcuran dan pengkikisan batuan
dengan mengubah susunan kimiaai batu yang terlapukkan. Jenis pelapukan kimiawi
terdiridari dua macam, yaitu proses oksidasi dan proses hidrolisis.
c. Pelapukan Organik
Pelapukan organik dihasilkan oleh aktifitas makhluk
hidup, seperti pelapukan oleh akar tanaman (lumut dan paku-pakuan) dan
aktivitas haewn (cacing tanah dan serangga).
2.
Erosi
:: Erosi adalah suatu proses pelepasan atau pemindahan
massa batuan secara alamiah dari suatu tempat ke tempat yang lain oleh suatu
zat pengankut yang bergerak dipermukaan bumi. Menurut zat pelarutnya erosi
dibedakan menjadi erosi air, erosi angin, erosi gletser, dan erosi air laut.
a.
Erosi Air
• Tahapan dalam Erosi Air
Proses
pengkikisan oleh air yang mengalir terjadi dalam empat tingkatan yang berbeda
sesuai dengan kerusakan tanah atau batuan yang terkena erosi, sebbagai berikut.
1. Erosi percik,
yaitu proses pengkikisan oleh percikan air hujan yang jatuh ke bumi.
2. Erosi
lembar, yaitu proses pengkikisan lapisan tanah paling atas sehingga
kesuburannya berkurang. Pengkikisan lembar ditandai oleh : 1. coklat,warna air
yang terkikis menjadi lebih pucat, kesuburan tanah berkurang
3. Erosi
alur, adalah lanjutan dari erosi lembar. Ciri khas erosi alur adalah adanya
alur-alur pada tanah sebsgai tempat mengalirnya air
4. ‘Erosi
‘parit, adalah terbentuknya parit-parit atau lembah akibat pengkikisan aliran
air. Bila erosi parit terus berlanjut, maka luas lahan kritis dapat meluas, dan
pada tingkat ini tanah sudah rusak.
• Bentuk
Permukaan Bumi Akibat Erosi
Pengkikisan
oleh air dapat mengakibatkan :
1. tebing
sungai semakin dalam
2. lembah
semakin curam
3.
pembentukan gua
4.
memperbesar badan sungai
b. Erosi Angin
Erosi angin
biasanya terjadi di gurun. Bentuk permukaan bumi yang terbentuk antara lain :
1. Batu
jamur
2. Ngarai
Abrasi
biasanya terjadi di pantai, membentuk :
1. Dinding
pantai yang curam
2. relung (
lekukan pada dinding tebing)
3. gua
pantai
4. batu
layar
3.
Sedimentasi
:: Sedimentasi adalah proses pengendapan batuan atau
tanah yang dilakukan oleh air,angin dan es. Sedimentasi digolongkan menjadi 3
jenis yaitu sedimentasi fluvial yaitu dimana adanya proses pengendapatan
materi-materi yang diangkut oleh air sepanjang aliran sungai yang contohnya
adalah delta dan bantaran sungai, sedimentasi eolis yaitu sedimentasi yang
sering ditemukan didaerah gurun atau pantai contohnya adalah guguk pasir, dan
sedimentasi morin yaitu yang dilakukan oleh gelombang air laut yang terdapat
disepanjang pantai contohnya adalah beach, bor dan tembolo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar