Rabu, 18 Maret 2015

Benda dan Mineral Langka Yang Lebih Mahal Daripada Nuklir

Pernahkah Anda melihat film fiksi ilmiah yang menampilkan penyelundupan benda-benda atau mineral-mineral berbahaya seperti nuklir? Ya, bumi kita sejatinya menyimpan berbagai benda yang sangat berguna, langka, sekaligus berbahaya.

Untuk mendapatkan benda-benda tersebut tak jarang seseorang harus mengeluarkan uang yang sangat banyak hanya untuk mendapatkannya dalam jumlah sedikit.
Salah satunya adalah Plutonium, zat radioaktif yang sering digunakan sebagai sumber reaksi kimia Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) tersebut dihargai hingga USD 4000 atau sekitar Rp 46,7 juta per gram-nya!
Padahal, Plutonium merupakan zat berbahaya, mudah terbakar, sekaligus sangat mematikan meski hanya terkena paparannya. Namun, di luar sana ternyata banyak terdapat benda-benda langka lain yang dihargai lebih mahal dari Plutonium. Berikut ini adalah benda-benda tersebut, beserta penjelasan dan harganya.
1. Batu Taaffeite
batu-taaffeite
Batu Taaffeite (crystaltreasure.com)
Batu Taaffeite masih tergolong batuan mulia yang memiliki warna menarik, yakni ungu dan merah. Batu mulia ini pertama kali ditemukan pada tahun 1945 oleh Count Edward Taaffe, yang namanya dijadikan nama batu tersebut.
Keunikan dari batu ini terdapat di kemampuannya untuk membiaskan cahaya menuju dua arah. Batu Taaffeite pun dinobatkan sebagai satu-satunya batu mulia di dunia yang ditemukan dalam bentuk segi tertentu, terlihat seperti sudah terpotong, namun beberapa ditemukan dalam bentuk mirip batu kali.
Sampai saat ini, Srilanka dinyatakan sebagai penghasil utama batu Taaffeite meskipun Tanzania di Afrika juga sudah berhasil menambang batuan ini.
Keunikan lain dari Taaffeite adalah bahan penyusunnya yang terdiri dari Magnesium, Beryllium, dan Aluminium. Taaffeite juga diketahui sebagai batu mulia pertama yang sebagian besar tersusun dari Magnesium dan Beryllium.
Fungsi utama dari batu Taaffeite sementara ini adalah perhiasan dan memiliki tingkat kekerasan di bawah batu Topaz. Akibat kelangkaannya dan keunikannya, harga batu Taaffeite per gram mencapai US$ 20.000 atau Rp 234 juta.
2. Tritium
tritium
Bermacam-macam jenis Tritium (sciencediscovery.com)
Tritium (disebut juga Hidrogen-3 , simbol ditulis T atau 3H) adalah salah satu isotop radioaktif dari hidrogen dan merupakan salah satu daripada tiga bentuk isotop hidrogen yang terdiri daripada protium, deuterium, dan tritium. Tritium mengandungi 2 neutron.
Kebocoran reaktor nuklir di Fukushima di Jepang saat tsunami terjadi pada tahun 2011 silam, telah membuat reaktor mengalami kebocoran dan melepaskan Tritium dalam jumlah yang besar ke alam bebas. Kontaminasi Tritium terhadap air dan tanah sendiri bisa mengancam kesehatan warga di sekitar reaktor tersebut.
Lalu apa sebenarnya Tritium itu? Pada dasarnya, Tritium adalah senyawa Hidrogen yang telah berubah menjadi zat radioaktif secara alami akibat radiasi matahari, sehingga sangat jarang ditemukan di alam.
Radiasi Tritium sejatinya tidak bisa menembus kulit manusia, sehingga tidak terlalu berbahaya saat mengalami kontak dengan tubuh. Tetapi, menghirup atau menelan Tritium akan langsung meradiasi dan meracuni tubuh cukup parah.
Uniknya, zat berbahaya ini bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai lampu ‘abadi’. Tritium bisa memancarkan cahaya akibat reaksi kimia ketika dicampur dengan zat lain.
Reaksi kimia yang menyebabkan munculnya cahaya itu dapat bertahan dalam waktu yang sangat lama dan tidak memerlukan sumber energi tambahan lain seperti baterai. Tritium juga bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi utama PLTN dan generator berbasis neuron.
Kini, peneliti telah berhasil membuat Tritium lewat reaksi nuklir. Tritium yang buatan manusia saja bisa dibanderol dengan harga US$ 30.000 atau Rp 350 juta tiap gram-nya.
3. Berlian
DIAMONDs berlian
Diamonds (blackdiamond-prague)
Batuan mulia yang satu ini pastinya dikenal oleh seluruh masyarakat dunia. Tidak hanya dikagumi atas keindahannya, berlian pun tergolong sebagai salah satu benda terkuat dan terkeras di dunia.
Proses penambangan berlian sejak dulu dikenal ‘brutal’ dan banyak membawa korban jiwa, terutama di daerah-daerah Afrika dimana banyak ditemukan berlian kualitas terbaik.
Berlian atau diamonds merupakan mineral berbahan dasar karbon, mirip dengan arang yang bisa kita temukan di sisa pembakaran tanaman sehari-hari. Bedanya, berlian memiliki susunan atom karbon yang lebih rapi dan padat ketimbang arang.
Alhasil, berlian yang super keras sering digunakan sebagai pisau untuk memotong logam dan benda keras lainnya. Proses cutting berlian yang sangat rumit dan membutuhkan ketelitian tingkat tinggi akhirnya berdampak pada harganya yang bisa menembus USD 55.000 (Rp 642 juta) per gram.
4. Californium-252
Californium-252_Isotopes-of-californium_1247
Californium
Californium-252 dengan simbol Cf, adalah salah satu zat radioaktif yang sering digunakan untuk menghasilkan radiasi gamma. Dalam bidang militer, Californimum-252 biasanya dimanfaatkan untuk alat pendeteksi bahan peledak, ranjau, hingga peluru meriam yang belum sempat meledak.
Kegunaan lain dari radiasi gamma Californium-252 adalah sebagai reaktor nuklir. Beberapa data menunjukkan Californium-252 bisa digunakan untuk pengobatan kemoterapi pasien kanker. Namun, perlu diketahui bahwa paparan radiasi Californium-252 secara intens dapat menyebabkan kemandulan.
Meskipun dianggap sebagai zat radioaktif yang efisien dan murah, harga yang dibanderolkan untuk satu gram Californium-252 mencapai USD 27 juta atau Rp 315 miliar lebih! Californium-252 juga diketahui pertama kali dibuat oleh Stanley G. Thompson, Kenneth Street, Jr., Albert Ghiorso, dan Glenn T. Seaborg pada tahun 1950.
5. Anti-Materi
matter vs antimatter - materi vs antimateri
Illustrasi materi vs antimateri, jika bertabrakan maka seketika keduanya akan musnah atau lenyap.
Rekor benda termahal di dunia saat ini masih dipegang oleh Anti-Materi. Anti-materi atauAntimatter, adalah materi yang terdiri dari antipartikel dari partikel yang menyusun materi biasa. Bila sebuah partikel dan antipartikelnya menyentuh satu sama lain, keduanya saling memusnahkan, artinya keduanya diubah menjadi partikel-partikel lain dengan energi yang sama menurut persamaan Einstein, E=mc².
Antimateri tidak ditemukan secara alami di Bumi, kecuali hanya dalam waktu sangat singkat dan dalam jumlah sangat sedikit karena peluruhan radioaktif atau sinar kosmik.
Zat super langka ini hanya bisa dibuat di Bumi secara buatan, dengan cara menembakkan partikel ke sebuah logam dalam lorong yang panjangnya bisa bermil-mil. Sayangnya, anti-materi bisa dengan mudah lenyap hanya beberapa menit setelah diciptakan.
Tetapi, hal tersebut tidak mampu menurunkan harga dari anti-materi. Bila benar-benar dijual, harga dari satu gram anti-materi bisa mencapai USD 6,25 triliun, setara dengan Rp 72.000 triliun. Angka yang fantastis tersebut dilatar belakangi posisinya sebagai bahan bakar terkuat di dunia.
Tubrukan partikel anti-materi dan partikel biasa dipercaya menghasilkan 100 persen energi murni dengan kekuatan melebihi bom nuklir. Satu gram anti-materi sanggup menghasilkan ledakan setara dengan bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang, saat Perang Dunia ke-2.
Mineral Langka Didominasi Negara Barat
Mineral langka (Rare earth mineral) atau yang lebih dikenal dengan sebutan Logam Tanah Jarang (LTJ) merupakan unsur yang terletak di dalam golongan lantanida dan termasuk tiga unsur tambahan yaitu Yttrium, Thorium dan Scandium. Unsur yang termasuk dalam logam tanah jarang adalah sebagai berikut:
SymbolNama UnsurNo AtomSymbolNama UnsurNo Atom
YYttrium39Gdgadolinium64
ScScandium21Tbterbium65
LaLanthanum57Dydysprosium66
CeCerium58Hoholmium67
PrPraseodymium59Ererbium68
Ndneodymium60Tmthulium69
Pmpromethium61Ybytterbium70
SmSamarium62Lulutetium71
EuEuropium63ThThorium90
Table 1 Nama-nama Unsur Logam Tanah Jarang
Pemasukkan Yttrium, Torium dan Sskandium ke dalam golongan logam tanah jarang dilakukan dengan alasan kesamaan sifat. Logam tanah jarang tidak ditemukan di bumi sebagai unsur bebas melainkan dalam bentuk senyawa kompleks karbonat ataupun fosfat.
Selanjutnya aplikasi logam tanah jarang ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
AplikasiUnsur LTJPermintaan LTJ 2005Pertumbuhan pemakaian Logam Tanah Jarang
MagnetNd, Pr, Dy, Tb, Sm17,170 tonmotor listrik pada mobil hybrid
Power steering elektrik
Air conditioners
Generator
Hard Disk Drives
Baterai NiMHLa, Ce, Pr, Nd7,200 tonBaterai Mobil Hybrid
Baterai Rechargeable
Auto CatalysisCe, La, Nd5,830 tonGasoline and hybrids
diesel fuel additive
Untuk peningkatan standar
emisi otomotif global
Fluid Cracking CatalysisLa, Ce, Pr, Nd15,400 tonProduksi minyak
Peningkatan kegunaan
minyak mentah
PhosphorsEu, Y, Tb, La,
Dy, Ce, Pr, Gd
4,007 tonsLCD TV dan monitor
Plasma TV
Energy efficient compact
fluorescent lights
Polishing PowdersCe, La, Pr, mixed15,150 tonLCD TV dan monitor
Plasma TV dan display
Silicon wafers and chips
Glass additivesCe, La, Nd, Er, Gd, Yb13,590 tonKaca optic untuk
kamera digital
Bahan fiber optic
Table 2 : Pemanfaatan Logam tanah jarang di industri
Sejarah “Mineral Langka”
Sesuai namanya, unsur-unsur ini jarang ditemukan di bumi. Jika ditemukan selalu dalam jumlah yang sangat kecil. Kelompok logam ini pertama kali ditemukan pada tahun 1787 oleh seorang letnan angkatan bersenjata Swedia bernama Karl Axel Arrhenius.
Ia mengumpulkan mineral hitam ytteribite dari penambangan feldspar dan quartz kuarsadi dekat Desa Ytterby, Swedia. Kemudian, mineral ini berhasil dipisahkan oleh J. Gadoli pada tahun 1794, dengan memperoleh mineral Ytterbite. Selanjutnya, nama mineral tersebut diganti menjadi Gadolinite.
Penemuan unsur baru ini, tentunya memicu penelitian yang membuahkan penemuan unsur-unsur logam tanah jarang lain.
  • Tahun 1804 Klaproth dan rekan-rekannya menemukan Ceria yang merupakan bentuk oksida dari Cerium.
  • Tahun 1828, Belzerius memperoleh mineral Thoria dari mineral Thorite.
  • Tahun 1842 Mosander memisahkan senyawa bernama Yttria menjadi tiga macam unsur melalui pengendapan fraksional menggunakan asam oksalat dan hidroksida. Unsur tersebut adalah Yttria, Terbia dan Erbia.
  • Tahun 1878, berkat petunjuk M. Delafontaine, Boisbaudran mampu memperolehSamarium.
  • Tahun 1885, Welsbach memisahkan Praseodymium dan Neodymium yang terdapat pada Samarium.
  • Tahun 1886, Boisbaudran memperoleh Gadolinium dari mineral Ytterbia yang diperoleh J.C.G de Marignac tahun 1880.
  • Pada 1907 dari Ytterbia yang diperoleh Marignac, L. de Boisbaudran mampu memisahkan senyawa tersebut menjadi Neoytterium dan Lutecium. P.T. Cleve mampu memisahkan tiga unsur dari Erbia dan Terbia yang dimiliki Marignac. Ia memperolehErbium, Holminium dan Thulium. L. De Boisbaudran, mampu memperoleh unsur lain bernama Dysporsia.
China Pemasok Terbesar Mineral Langka
China adalah pemasok terbesar mineral langka dan dapat menggandakan ekspor sejak tahun 2012 lalu untuk memenuhi kuota yang ditetapkan oleh pemerintah karena harga yang lebih rendah yang merangsang permintaan.
Departemen Perdagangan mengatakan ekspor China hanya mencapai 49% dari kuota pemerintah dalam 11 bulan pertama tahun lalu karena permintaan global yang melemah akibat perlambatan ekonomi. Kuota penjualan ke luar negeri kemungkinan tidak berubah, yang berdasarkan perhitungan Bloomberg, sebesar 31.130 ton.
“Kuota ekspor mungkin dipenuhi tahun 2013 karena permintaan luar negeri pulih kembali,” Wang Caifeng, mantan pejabat yang mengawasi industri mineral langka atau rare earth di Departemen Industri dan Teknologi Informasi.
Menurutnya, harga yang tinggi tahun lalu telah menghalangi pembelian dan menyebabkan menipisnya persediaan. Penyelundupan juga menghambat ekspor melalui jalur ilegal.
Batu-batu mineral (rockhoundingvideos.com)
Harga mineral langka telah jatuh sejak kuartal ketiga karena konsumen, termasuk pembuat mobil listrik dan turbin angin, berusaha untuk mengurangi komposisi penggunaannya.
Menurut data Shanghai Steelhome Information, harga rata-rata oksida lantanum, salah satu mineral langka yang digunakan dalam baterai isi ulang dan katalis pemurnian, adalah 129.167 yuan (US$20.508) per ton pada kuartal keempat, 15% lebih rendah dari pada kuartal ketiga.
China mendorong perusahaan untuk mengembangkan tambang mineal langka di luar negeri untuk membantu mengurangi tekanan terhadap produsen dalam negeri, kata Wang.
Negeri Tirai Bambu memiliki keahlian teknis dan sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh perusahaan luar negeri dalam pengembangan tambang dan pengolahan mineral langka.
Karena mineral langka sangat dibutuhkan oleh negara-negara industri, maka Amerika Serikat (AS), Uni Eropa (UE) dan Jepang memprotes tindakan Tiongkok yang membatasi ekspor mineral langka dan membawa kasus itu ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Mereka mengatakan bahwa membatasi ekspor mineral langka adalah tindakan yang melanggar peraturan WTO. Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Liu Weimin bersikeras bahwa tindakan Tiongkok benar dan sesuai dengan peraturan WTO.
Menteri Industri dan Teknologi Informasi Tiongkok Miao Wei kemarin mengatakan Tiongkok siap menghadapi gugatan tersebut. Ia menegaskan bahwa kebijakan ekspor mineral langka Tiongkok tidak terfokuskan pada konsumen tertentu. Menurutnya, kebijakan itu diperlukan untuk melestarikan sumber daya mineral dan memenuhi kebetuhan domestik.
Wakil Menteri Energi Tetap Larang Ekspor Mineral
Sementara itu, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Susilo Siswoutomo menegaskan, pemerintah konsisten melaksanakan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara. Menurut dia, saat ini pemerintah sedang mencari jalan tengah terkait dampak yang akan terjadi bila UU tersebut mulai berlaku.
“Kami tetap konsisten, tapi tidak menutup mata dengan dampak yang akan terjadi. Kami masih mencari bagaimana UU tersebut tetap bisa dilaksanakan, tapi juga bisa mengakomodir masalah ketenagakerjaan yang dikhawatirkan,” kata Susilo seusai menghadiri acara open house Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Jakarta, Rabu, 25 Desember 2013 lalu.
Dia mengatakan, opsi terkait masalah ketenagakerjaan dan syarat yang mengharuskan dibangun smelter tersebut akan rampung sebelum UU tersebut berlaku pada Januari mendatang. Namun dia membantah jika pemerintah memberi kelonggaran bagi perusahaan yang masih melakukan ekspor bahan mineral mentah. “Tidak ada relaksasi itu,” ujar Susilo.
Sebelumnya, beredar kabar jika pemerintah akan memberikan kelonggaran ekspor mineral mentah bagi perusahaan tambang yang serius membangun industri pengolahan dan pemurnian smelter. Selain itu, perusahaan-perusahaan tambang seperti Freeport menyatakan akan melakukan PHK jika UU itu diberlakukan.
gold-emas zoomed
Penerapan aturan itu menimbulkan beragam reaksi. Sejumlah pihak khawatir pendapatan negara dari ekspor mineral dan batu bara akan anjlok akibat kebijakan tersebut. Selain itu, aturan ini dikhawatirkan pula bakal mendongkrak jumlah pengangguran.
Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta bantuannya untuk mengkaji pelonggaran peraturan ini. Bekas Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia itu diminta berkoordinasi dengan instansi terkait agar dapat melunakkan aturan tersebut. “Sehingga tidak terjadi kerugian yang lebih besar bagi negara,” kata Yusril di kantor Presiden.
Peraturan pelarangan ekspor mineral mentah ini tertuang dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara. Aturan itu diturunkan ke Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 serta Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 7 Tahun 2012. Aturan itu melarang semua perusahaan tambang mengekspor mineral mentah.
Menurut Yusril, peraturan itu bakal menimbulkan gejolak di tengah masyarakat dan berpotensi merugikan negara. “Ini harus diselesaikan dalam waktu yang tidak terlalu lama,” kata Yusril. (Bloomberg/Taufikul Basari, ea/Tempo/merdeka).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar