Rabu, 18 Maret 2015

Planet-Planet Paling Misterius yang Dikenal Manusia

the hidden planet header

Selama ribuan tahun, para astronom hanya bisa mempelajari planet-planet yang ada di Tata Surya kita. Sifat sangat kompleks dari sistem planet pertama kali diketahui saat Galileo melihat Jupiter melalui teleskop. Saat itu dia melihat benda langit yang mengorbit Jupiter, yang akhirnya disebut sebagai satelit Galilea.
Pada tahun 1994, planet pertama di luar sistim Tata Surya kita pun mulai ditemukan. Sejak itu, setidaknya sudah ada 1.888 lebih exo-planet (planet-planet di luar Tata Surya) telah terungkap, yang mengarah ke revolusi dalam cara para ilmuwan memahami formasi planet.
Kemisteriusan planet kadang terdengar “gila” bahkan lebih dari sekedar fiksi ilmiah, dan itu sering membingungkan para peneliti. Berikut ini planet-planet paling misterius di gugusan bintang diluar Sistim Tata Surya yang telah dikenal manusia.
1. Gliese 581 c (Planet Pembunuh)
Planet Gliese581c
Planet Gliese581c (by artist)
Seperti planet-planet yang terkunci pasang surut, Gliese 581C (Planet Pembunuh) tidak bisa berputar saat mengitari bintang katai merah yang menjadi bintangnya, mirip Bulan pada Bumi. Ini berarti bahwa satu sisi yang menghadap bintang itu panas sekali sementara sisi lainnya gelap membeku.
Gliese 581 c juga disebut HO Librae c, Wolf 562 c, dan HIP 74995 c, adalah Bumi Super (Super Earth) atau planet ekstrasurya (exoplanet) yang mengorbit bintang katai merah Gliese 581. Kemungkinan planet ini berada pada zona layak huni, dimana suhu permukaannya memungkinkan adanya air. Planet ini berjarak 20,4 tahun cahaya (193 triliun km) dari Bumi dan terletak di rasi bintang Libra.
Namun demikian, para ilmuwan memperkirakan bahwa sebagian dari Gliese 581C yang memiliki koordinat peta langit 15h 19m 26s, −07° 43′ 20 ini bisa dihuni. Bahkan planet ini diyakini menjadi kandidat terbaik untuk ekspansi manusia. Hanya saja hidup di permukaan planet ini akan mengingatkan orang pada ‘neraka’, karena bintang katai merah membombardir planet dengan cahaya merah dan inframerahnya.
2. HD 106906 b (Planet Paling Terpencil)
planet-kesepian HD 106906 b
HD 106906 b (by artist)
Planet paling terpencil ini berada di konstelasi Crux, kira-kira 300 tahun cahaya jaraknya dari Bumi. 650 AU, atau hampir 97 milyar kilometer (60 milyar miles). Dengan besar 11 kali dari Jupiter, penemuan HD 106906 b telah mengacaukan para astronom modern. Meski pun ukurannya besar, planet ini mengorbit bintangnya pada jarak 20 kali lebih besar dari ruang antara Matahari dan Neptunus, atau 650 AU, atau 97 miliyar kilometer atau 60 milyar mil, menjadikan planet ini paling jauh dari bintangnya dan sebagai planet paling kesepian di seluruh jagat raya.
Para ahli astrofisika masih belum mengerti kenapa planet ini sangat terpencil. Masalahnya, Planet seperti Jupiter biasanya perlu lebih dekat dengan bintang mereka untuk mengumpulkan material agar bisa terbentuk. Hipotesis lainnya menyatakan, HD 106906 b mungkin adalah bintang yang gagal, karena menurut teori bintang biner Planet Kesepian dianggap terlalu kecil untuk formasi biner.
3. TrES-2b (Planet Paling Gelap)
planet-lubang-hitam TrES-2b
TrES-2b (by artist)
TrES-2b (atau Kepler-1b) adalah sebuah planet luar surya yang mengorbit bintang GSC 03549-02811 dan terletak 718 tahun cahaya dari sistem tata surya kita. Planet ini telah diidentifikasi pada tahun 2011 sebagai planet luar surya yang dikenal paling gelap.
Massa dan jari-jari planet ini menunjukkan bahwa itu adalah raksasa gas dengan komposisi massal mirip Yupiter. Tidak seperti Yupiter, tetapi mirip dengan planet lain terdeteksi di sekitar bintang lain, TrES-2b terletak sangat dekat dengan bintangnya, dan termasuk kelas planet yang dikenal sebagai Yupiter Panas. Sistem ini terletak dalam ruang pandang pesawat ruang angkasa Kepler.
Hampir sebesar Jupiter, TrES-2b adalah planet yang menghisap begitu banyak cahaya sehingga para ilmuwan menganggapnya planet paling gelap sejagat. Meski pun berbentuk planet gas dengan ukuran hampir sebesar Jupiter, planet ini memantulkan kurang dari 1 persen cahaya yang diterimanya. Sementara tingkat pantulan cahaya Jupiter sebesar 33 persen.
Akibatnya, planet TrES-2b yang berada di koordinat peta langit 19j 07m 14d, +49° 18′ 59″ini terlihat lebih gelap daripada batu bara atau cat akrilik hitam, yang mengarah ke spekulasi bahwa atmosfer planet ini mengandung bahan kimia atau campuran senyawa yang misterius. (baca: Ilmuwan Temukan Planet Hitam Misterius)
4. PSR B1620-26 b / Planet Metusalah (Planet Paling Tua)
File:The evolution of the PSR B1620-26 system.jpg
The evolution of the PSR B1620-26 system (by artist)
Inilah planet yang usianya 1 miliar lebih muda dari alam semesta. Begitu tuanya, planet PSR 1620-26 b menjadi perdebatan para ahli astrofisika tradisional. Dahulu, planet ini dianggap tidak mungkin berusia 13 miliar tahun karena kurangnya material yang diperlukan untuk membentuk planet-planet di alam semesta.
Namun, Metusalah hampir tiga kali lipat usia Bumi dan kemungkinan terbentuk hanya satu miliar tahun setelah terjadi Big Bang. Planet Metusalah menjelajah di antara cluster bola bintang, terkunci bersama-sama oleh gravitasi di konstelasi Scorpius. Dalam cluster,PSR B1620-26 b Metusalah dengan koordinat peta langit 16h 23m 38s, −26° 31′ 53″, mengorbit sistem bintang biner yang terdiri dari bintang katai putih dan pulsar.
5. HD 209458b / Planet Osiris (Planet Gas Raksasa)
Planet Osiris, HD 209458b
Planet Osiris / HD 209458b (by artist)
Inilah exo-planet yang ditemukan saat berhenti mengitari orbitnya. HD 209458b atau Osiris, memiliki orbit seperdelapan jarak Merkurius dari Matahari. HD 209458 b merupakan sebuah planet ekstrasurya yang mengorbit bintang HD 209458 dalam rasi Pegasus, kira-kira 150 tahun cahaya dari Tata Surya. HD 209458 merupakan bintang bermagnitudo 8, dan dapat dilihat dari Bumi menggunakan teropong.
HD 209458 b telah beberapa kali menjadi tonggak pencapaian dalam penyelidikan planet luar. Ia merupakan planet pertama yang diketahui mentransit, planet ekstrasurya pertama yang diketahui memiliki atmosfer, planet ekstrasurya pertama yang diamati memiliki atmosfer hidrogen yang menguap, planet ekstrasurya pertama yang didapati memiliki oksigen dan karbon dalam atmosfer, dan salah satu dari dua planet ekstrasurya pertama yang diperhatikan menggunakan spektroskopi. Pada April 2007, ia juga menjadi planet ekstrasurya pertama memiliki uap air dalam atmosfernya.
Radius orbit planet ini ialah 7 juta kilometer, atau 0,047 unit astronomi, atau satu perdelapan radius orbit Merkurius. Radius yang kecil ini menyebabkan planet ini mempunyai tahun sepanjang hanya 3,5 hari waktu Bumi dan suhu permukaan kira-kira 1.000 derajat Celsius. Massanya 220 kali lebih besar dari Bumi (0,69 massa Jupiter) dan ukurannya 32% lebih besar dari Jupiter sehingga planet ini merupakan sebuah raksasa gas.
Dengan jarak tersebut, suhu planet ini sekitar 1.832 derajat Fahrenheit. Osiris membuat tercengang astronom dan ahli astrofisika saat hidrogen, oksigen dan karbon terdeteksi keluar dari planet ini. Hal ini menyebabkan HD 209458b Osiris yang berada dikoordinat peta langit 22h 03m 10.8s, 18° 53′ 04″ dianggap planet jenis baru dari seluruh klasifikasi planet yang disebut sebagai Chthonian.
6. COROT-7b (Planet Hujan Batu)
Corot-7b Planet Hujan Batu
Corot-7b (by artist)
COROT-7b adalah planet berbatu yang pertama kali ditemukan di orbit bintang lain. COROT-Exo-7b adalah planet ekstrasurya yang mengorbit di sekitar bintang CoRot-Exo-7. Planet ini berukuran 1.7 kali Bumi dan massanya diperkirakan 5-10 kali massa bumi. Para astronom percaya planet ini dahulunya planet gas raksasa yang mirip dengan Saturnus atau Neptunus, sebelum lapisan atas atmosfer dan gas yang terkelupas sebagai akibat terlalu dekat dengan sebuah bintang.
Karena planet ini terkunci pasang surut, bagian dari CoRoT-7b yang menghadap bintang suhunya mencapai 4.000 derajat Fahrenheit (1000 hingga 1500 °C), sementara sisi gelap planet mencapai suhu dingin 350 derajat Fahrenheit. Kondisi ini memberikan kontribusi hujan batu, di mana batu yang melayang jatuh ke permukaan planet sebagai hujan batu cair dan akhirnya terjadi pengerasan menjadi batu padat. Karena suhu yang tinggi, planet ini mungkin terdiri dari lava atau uap air.
Orbitnya sangat dekat dengan bintangnya dengan lama revolusi selama 20 jam, dan berasal dari rasi bintang Monoceros, memiliki jarak sejauh 390 tahun cahaya (120 parsecs) dari Matahari. Komposisi dan massa jenisnya masih diteliti, dengan satu kemungkinan bahwa planet ini merupakan planet berbatu seperti Bumi. Planet CoRoT-7bdengan koordinat peta langit pada 06h 43m 49.0s, −01° 03′ 46.0″ ini juga dapat masuk ke dalam kelas planet yang diduga terbuat dari uap air dan batu pada jumlah yang hampir sama.
7. HAT-P-1b  / ADS 16402 b (Planet Paling Ringan)
HAT-P-1 b also known as ADS 16402 B
Perbandingan ukuran HAT-P-1b dengan Jupiter. (by artist)
Penemuan terbaru Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics ini menggemparkan kalangan astronom karena sangat ringan. Planet HAT-P-1 atau yang lebih sering disebut ilmuwan dan astronom sebagai Planet ADS 16402 b, adalah planet gas raksasa dengan ukuran setengah Jupiter namun beratnya kira-kira hanya sama dengan bola gabus!
Kontroversi yang kini masih diteliti ahli astrofisika adalah mengapa planet ini membengkak di luar ukuran normalnya. Planet ADS 16402 b adalah sistem bintang biner, terdiri dari dua bintang mirip matahari yang terletak 450 tahun cahaya di konstelasi Lacerta.
Sistim ini pertama kali diidentifikasi oleh John Herschel pada tahun 1831. Kedua bintang dipisahkan berjarak 1.500 AU, sistem bintang yang diperkirakan berusia 3,6 miliar tahun.ADS 16402 b yang mengelilingi sistim bintang sekunder dari ADS 16402 yang berada pada koordinat peta langit 22h 57m 47s, +38° 40′ 30″, juga kadang sebut sebagai HAT-P-1b.
8. 55 Cancri e (Planet Berlian)

Ilustrasi artis menunjukkan Planet 55 Cancri-e yang kaya berlian. Planet 55 Cancri-e adalah planet kelima yang mengorbit bintang 55 Cancri.
Planet Super-Earth ini besarnya dua kali planet Bumi dengan suhu mencapai 3.900 derajat Fahrenheit. Planet yang ditemukan tahun 2004 ini dipercaya terbentuk dari karbon yang berubah menjadi berlian dan grafit.
Sesuai dengan nilai pasar berlian saat ini, 55 Cancri e akan bernilai US$ 26,9 noniliun, yaitu sekitar 384 quintiliun kali lebih banyak dari PDB seluruh negara di Bumi, yang ‘hanya’ sekitar US$ 74 triliun.
Menurut Forbes, hanya perlu menambang 0,182 persen dari 55 Cancri e yang berada pada koordinat peta langit 08h 52m 35.8s, +28° 19′ 51″, sudah bisa untuk membayar kembali utang semua pemerintah di dunia. Investor harus mencatat bahwa proyek pertambangan potensial ini hanya butuh perjalanan 40 tahun cahaya dan bonus kontroversi ilmiah.(baca: Ditemukan: Planet 1/3 Massanya Intan Berlian!)
9. J1407 b (Planet Cincin Terbesar)
J1407b Planet Yang Miliki Cincin 200 Kali Lebih Besar Dari Saturnus
Planet J1407b yang mengorbit bintang J1407 memiliki cincin yang ukurannya 200 kal lebih besar dari yang dimiliki planet Saturnus. (gambar illustrasi)
Ditemukan pada 2012, planet bernama J1407 b atau 1SWASP J140747.93-394542.6 atau 1SWASP J140747, memiliki cincin planet yang ukurannya 200 lebih besar dari cincin yang mengorbit Saturnus. Planet J1407 b terletak 400 tahun cahaya dari Bumi. Sistem cincin planet J1407 b sangat besar sehingga jika Saturnus memiliki sistem cincin seperti maka akan mendominasi langit Bumi dan terlihat sangat besar dari Bulan Purnama dan menjadikannya “Super Saturnus”. (baca: Ditemukan: Planet Bercincin 200 Kali Lebih Besar Dari Saturnus!)
10. Gliese 436 b (Planet Es Yang Membara)
Exoplanet_Comparison_Gliese_436_b
Perbandingan ukuran planet Gliese 436 b dan planet Neptunus (by artist)
Gliese 436 b atau GJ 436 b, adalah planet ber-es seukuran Neptunus namun hanya mengorbit dengan jarak 4,3 juta mil dari bintangnya, Gliese 436. Itu hampir lima belas kali lebih dekat ke bintangnya dibandingkan dengan Merkurius ke Matahari. Namun planet ini benar-benar beku. Suhu permukaan Gliese 436 b konsisten di angka 822 derajat Fahrenheit. Suhu konstan tersebut akibat dari begitu dekatnya planet ini dengan bintangnya.
Jika air mendidih di suhu 100 derajat Celsius, maka kehadiran es tidak mungkin ada. Kecuali itu bukan benar-benar es, setidaknya dalam pengertian umum. Fenomena ini disebut sebagai ice ten atau es panas. Molekul air di planet ini tidak bisa menguap meski suhu sekitarnya mencapai ratusan derajat. Hal ini disebabkan adanya kekuatan gaya gravitasi yang sangat besar pada planet Gliese 436 b yang berada pada koordinat peta langit 11h 42m 11.0941s, +26° 42′ 23.652″.(Sumber: therichest.com/dream.co/wikipedia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar